Groove Music adalah salah satu aplikasi buatan Windows yang sebenarnya tidak terlalu
booming di tanah air. Sehingga tidak heran, banyak kalangan muda milenial merasa asing mendengar nama Groove Music. Aplikasi buatan Windows ini adalah sebuah layanan
streaming musik selayaknya Spotify.

stocsnap.io
Ironisnya, sebelum Groove Music menjelma menjadi salah satu raksasa layanan musik yang populer, Microsoft sudah mempertimbangkan untuk menghapusnya dari daftar aplikasi besutan perusahaan milik Bill Gates tersebut. Alasannya masih disembunyikan rapat-rapat. Namun banyak pihak berspekulasi, faktor yang melandasi adalah ketidakpopuleran dan kalah bersaing dengan beberapa aplikasi penyedia layanan sejenis macam Spotify, Apple Music serta Google Play Music.
Microsoft menyebutkan, pihaknya akan segera stop penjualan paket berlangganan Groove Music yang dinamai
groove music passes. Di samping itu, konsumen yang masih berlangganan hingga melewati akhir tahun ini akan mendapatkan biaya pengembalian atau
refund. Setelah menginjak tanggal 1 Januari 2018, aplikasi buatan Windows tersebut dihapus dimana pelanggan tidak akan bisa memanfaatkannya lagi untuk
streaming musik atau men
download lagu yang diinginkan.
Sejatinya, aplikasi Groove Music sendiri bisa tetap dinikmati setiap orang asalkan mereka telah meng
install aplikasi ini di
desktop Windows 10 mereka masing-masing. Bahkan, ketika layanan
streaming diberhentikan sekalipun. Meski, fungsinya pun berubah total. Hanya sebagai pemutar
file musik yang disimpan di
harddisk.
Lalu apa yang akan dilakukan oleh Microsoft setelah itu? Dari kabar yang beredar, Microsoft disebut-sebut akan menggandeng Spotify dan bekerja sama. Nantinya, pelanggan Groove Music bisa beralih ke Spotify dan memindahkan
playlist musik mereka.
Sekedar informasi, Spotify menjadi aplikasi layanan musik yang kian mendominasi di tanah air. Nama-nama seperti Google Play Music dan Apple Music harus mengakui kehebatan Spotify lantaran jumlah
subscriber mencapai lebih dari 60 juta. Bahkan, Soundcloud yang notabene pernah merajai layanan musik dunia harus rela menutup kantor pusatnya dan merumahkan para karyawan secara besar-besaran. Hal ini dilakukan demi menyelamatkan kondisi keuangan perusahaan yang tak kunjung membaik.
Pada 2015 lalu, Windows menamai aplikasi
streaming musik mereka dengan nama Xbox Music. Sebelum berubah menjadi Groove Music supaya lebih relevan dan mewakili Microsoft. Meski sudah berganti nama, aplikasi buatan Windows tersebut belum pernah sekalipun merasakan kejayaan dan popularitas.**GP