Sadarkah Anda bila belakangan ini di media sosial seperti Instagram, banyak sekali orang mem-
posting kafe
instagramable ketika mereka berwisata, khususnya ke Bali?
pexels.com
Betul. Fenomena kafe
instagramable memang sedang marak di Tanah Dewata. Setiap beberapa bulan, ada saja satu kafe baru yang buka di sekitar Seminyak, Canggu dan sisi selatan
Bali.
Fenomena itu terbilang unik, karena selain menggeser pantai sebagai objek wisata yang selama ini menjadi andalan Bali, konsep kafe
instagramable biasanya lebih penting ketimbang menu di kafe sendiri.
Kafe Berkonsep Retro dan Tepi Sawah
Bicara soal konsep, banyak sekali jenis dan wujud kafe di Bali yang membuat mereka tergolong sebagai kafe
instagramable. Semuanya berlomba menawarkan konsep paling unik, agar pengunjung datang dan mengunggah sudut-sudut kafe di media sosial mereka.
Ada satu kafe bernama Tropicola, kafe bernuansa Miami yang memberi pengalaman berbeda dengan nuansa tropis, kental akan warna nyentrik di hampir tiap sudut kafe, mulai kolam renang, kursi, hingga lantainya.
Kafe lainnya adalah La Laguna, mengandalkan konsep laguna tepi pantai. Tempat ini tak kalah ramai, dengan pengunjung yang selalu berfoto di seluruh area kafe beraksen kayu.
Sebagian besar kafe di Bali mengandakan fasilitas unik yang bikin orang ingin terus berfoto ria, seperti Omnia dan
infinity pool, Mrs. Sippy dan
diving platform tiga tingkat, serta Nook dan INKA dengan sawah hijau dan kebun rumahan mereka.
Bagi orang yang datang, jelas mampir ke tempat-tempat tersebut bisa membantu mengisi konten media sosial mereka. Terlepas dari harga yang ditawarkan, selama mereka dapat foto terbaik di
spot kafe, mereka senantiasa puas. Rasa makanan dan minuman kurang memuaskan? Bukan masalah bagi mereka.
Sejatinya, kebutuhan akan konten media sosial ini boleh dibilang merupakan alasan dasar mengapa tempat serupa selalu muncul. Sebab, selain bermanfaat bagi pengunjung untuk meningkatkan status sosialnya lewat
posting-an tempat
hits di Bali, konten ini juga memberi keuntungan bagi pemilik kafe berupa promosi gratis.
Biaya yang dibutuhkan pun tidak banyak, cukup satu kali pembuatan
spot instagramable. Sisanya biarkan para pengunjung yang menyebarkan nama mereka tanpa perlu dibayar.
Intinya, kafe dengan
spot instagramable bisa mendatangkan keuntungan, entah bagi pengunjung maupun pemiliki bisnis.
Jadi jangan heran kalau sampai hari ini dan beberapa tahun ke depan, tren kafe
instagramable akan terus diadopsi oleh tempat-tempat
hangout di Bali, serta kota-kota besar di Indonesia yang ingin menarik hati wisatawan. [GP]