Beberapa perusahaan di dunia saat ini perlahan-lahan mengambil langkah untuk meretas otak manusia, agar mendapatkan manfaat menguntungkan di dunia bisnis. Sedangkan para ilmuwan berpikir, seiring dengan semakin majunya teknologi disertai mesin yang berpotensi menggusur eksistensi manusia, maka manusia juga memerlukan
upgrade.
.jpg)
unpsplash.com
Sebuah teknologi bernama
brain hacking atau secara harafiah berarti meretas otak manusia telah banyak dikembangkan oleh para ilmuwan. Bahkan mereka mendapat bantuan dari Elon Musk. Seorang tokoh bisnis, penemu, industrialis dan CEO Space X asal Amerika Serikat yang cukup berpengaruh.
Anda tentu sangat paham, bahwa otak manusia merupakan organ paling rumit dalam tubuh manusia yang pernah ada. Kemampuan dari otak sungguh luar biasa, bahkan membutuhkan riset berkepanjangan yang tak kunjung usai. Meski demikian, sejumlah perusahaan semakin tertarik mengembangkan teknologi meretas otak manusia. Siapa saja mereka? Inilah dia.
Baca juga:
Lorong Gelap Berisi Konten Mengerikan Deep Web
DARPA
Perusahaan ini merupakan badan Pemerintah Amerika Serikat yang bertujuan mengembangkan teknologi militer. Dan saat ini, mereka juga bermain di teknologi sensor otak, dibantu oleh Lawrence Livermore National Laboratory. Mereka berambisi agar pengembangan ini bisa membaca sinyal otak serta merangsang saraf manusia dari memori yang hilang.
Rupanya hal tersebut sangat penting bagi DARPA. Pasalnya, tidak kurang dari 270.000 pasukan tentara harus berjuang melawan cedera otak di dalam maupun setelah peperangan.
Neuralink
Barangkali Anda hanya mengetahui Tesla dan Space X sajalah yang merupakan perusahaan Elon Musk. Namun, ia juga memiliki perusahaan
startup lain dimana misinya mengubah dunia, Neuralink. Elon ingin memasang
chip pada otak manusia. Dalam situs resminya, Neuralink menyebutkan bahwa mereka bertujuan menghubungkan manusia dan komputer. Hal terakhir yang mereka targetkan, mampu berkomunikasi dengan jutaan orang lain melalui ‘pikiran’ semata.
Kernel
Perusahaan Kernel adalah
startup dan sedang mengembangkan teknologi memori prostetik, mampu membentuk daya ingat manusia secara mudah. Jika sudah berhasil, Kernel akan mengomersilkan alat ciptaannya ke berbagai penjuru. Perusahaan ingin membantu para pasien dengan masalah otak agar tetap berfungsi selayaknya manusia normal. Petinggi
venture capitalist OS Fund, Bryan Johnson-lah donatur yang menyumbangkan uang pribadinya sekitar 200 juta USD demi teknologi ini.
Emotiv
Barangkali Anda sering melihat di berbagai film
science fiction, dimana seseorang dapat mengontrol sesuatu dari pikiran saja. Hal itulah yang hendak direalisasikan Emotiv di dunia nyata. Perusahaan
startup tersebut mengembangkan
neuro-headset dimana mampu membuat penggunanya mengirimkan pikiran. Cara kerja
Neuro-headset yakni memindai otak manusia untuk mendapat sinyal dibantu perangkat pintar bernama Emotiv EEG, sehingga kita bisa menggerakkan mobil mainan hanya berdasarkan pikiran kita. Tujuan utamanya tidak lain membantu mereka para penyandang disabilitas. Sungguh tujuan yang sangat mulia.
Neurable
Inilah perusahaan paling tidak ambisius dibandingkan nama-nama sebelumnya di atas. Neurable berfokus pada pengembangan
platform software yang dikontrol otak bagi para produsen
hardware atau
software berbasis AR dan VR. Bila mereka berhasil, kedepannya Anda bisa mematikan lampu atau menyalakan televisi hanya dengan pikiran.**GP